Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Powered By Blogger Widget and Get This Widget

Friday, 7 November 2014

Pengertian lengkap Konfigurasi software



Konfigurasi software

software (perangkat lunak) adalah serangkaian program, procedur dan dokemuntasi yang berhubungan dengan pengolahan data . Namun kini istilah software yang dikenal adalah berkenaan dengan program yang digunakan pada suatu sistem komputer. Klasifikasi dari software terbagi menjadi :
A.    Sistem Operasi
Sistem operasi ditujukan untuk mengontrol input/output device, manajemen penyimpanan, manajemen data, penerjemahan bahasa dari pelajaran lain yang berhubungan dengan hardware. Sistem operasi ini sangat dibutuhkan pada komputer karena sistem operasi digunakan pada awal bekerjanya komputer atau sebagai penghubung antar hardware dan software.
      Adapun fungsi dasar dari sistem operasi adalah :
A.    Menjadwalkan Tugas
   Fungsi ini untuk mengurutkan pelaksanaan tugas dari pemakai komputer sesuai dengan prioritas yang telah di tentukan organisasi atau perusahaan.
B.    Mengelola sumberdaya perangkat lunak dan perangkat keras
           Dengan adanya sistem operasi, sumber daya perangkat keras dapat dikelola dengan baik. Seperti menyimpan hasil kerja pemakai komputer dalam menyimpan fisik dan pembuatan program yang berbeda antara satu pemakai yang lain untuk pemakaian sumberdaya tersebut sesuai dengan  kebutuhannya
C.    Menjaga Keamanan Sistem
Kini sistem operasi dikembangkan dengan menambahkan
      Password pada awal dijalankannya sistem operasi tersebut dijalankannya sistem operasi tersebut seperti LINUX/UNIX dan Windows NT, sehingga pemakai komputer antara pemakai biasa (user) adminstrator dan supervisor dan jika password tersebut tidak ditemukan pemakai komputer yang tidak terdaftar dalam sistem operasi tidak dapat menggunakan komputer tersebut. Dengan demikian , komputer dapat dari tangan tangan yag tidak mempunyai kepentingan terhadap perusahaan atau organiisasi

Sunday, 19 October 2014

Pengertian Lengkap Mengenai Bilangan Kuantum dan Bentuk Orbital



Bilangan Kuantum dan Bentuk Orbital- Energi elektron dalam suatu orbital ditentukan oleh berbagai bilangan seperti bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimuth (l), dan bilangan kuantum magnetik (m). Energi perputaran elektron pada sumbunya ditentukan oleh bilangan kuantum spin (s).
Bilangan kuantum utama (n), berharga 1, 2, 3, 4, …dan seterusnya.
Bilangan kuantum ini sesuai dengan kulit-kulit elektron dalam suatu atom karena tingkat energi biasa dinyatakan dengan kulit.
Bilangan kuantum utama (n) : 1 2 3 4 …
Sesuai dengan kulit ke : 1 2 3 4 …
K L M N …
Dengan demikian bilangan kuantum utama menunjukkan besarnya lintasan elektron.
Bilangan kuantum azimuth (l), berharga 0, 1, 2, 3, … (– 1)
Bilangan kuantum ini menunjukkan di subkulit (sublintasan) mana elektron bergerak dan juga menentukan bentuk orbital.
subkulit = 0 juga disebut orbital (sharp)
subkulit = 1 juga disebut orbital (principle)
subkulit = 2 juga disebut orbital (diffuse)
subkulit = 3 juga disebut orbital (fundamental)
Setiap kulit mempunyai subkulit sesuai nomor kulitnya, misalnya:
= 1 (kulit K) mempunyai harga = 0, … (1 – 1) = 0
Kulit ke-1 (K) mempunyai subkulit, yaitu subkulit = 0 atau orbital 1s
= 2 (kulit L) mempunyai harga = 0, … (2 – 1) = 0, 1
Kulit ke-2 (L) mempunyai 2 subkulit, yaitu subkulit = 0 atau orbital 2dan subkulit l= 1 atau orbital 2p
= 3 (kulit M) mempunyai harga = 0, … (3 – 1) = 0, 1, 2
Kulit ke-3 (M) mempunyai 3 subkulit, yaitu:
subkulit = 0 atau orbital 3s
subkulit = 1 atau orbital 3p
subkulit = 2 atau orbital 3d
= 4 (kulit N) mempunyai harga = 0, … (4 – 1) = 0, 1, 2, 3
Kulit ke-4 (N) mempunyai 4 subkulit, yaitu:
subkulit = 0 atau orbital 4s
subkulit = 1 atau orbital 4p
subkulit = 2 atau orbital 4d
subkulit = 3 atau orbital 4f
Bilangan kuantum magnetik (m), berharga –l, …, 0, … +l
Bilangan kuantum ini menentukan kedudukan atau orientasi orbital, atau juga menunjukkan adanya satu atau beberapa tingkat energi setingkat yang merupakan penyusun suatu subkulit. Setiap harga
 mempunyai harga m.
Contoh:
Untuk = 3 maka harga = 0, 1, dan 2.
= 0 (orbital s), harga = 0 berarti mempunyai 1 tingkat energi atau 1 orbital.
= 1 (orbital p), harga = –1, 0, +1, berarti mempunyai 3 tingkat energi setingkat atau 3 orbital yaitu: px, py, dan pz.
= 2 (orbital d), harga = –2, –1, 0, +1, +2 berarti mempunyai 5 tingkat energi yang setingkat atau 5 orbital yaitu: dx – y, dy – z, dx – z, dx2­- y2 , dz2 .
= 3 (orbital f), harga = –3, –2, –1, 0, +1, +2, +3 berarti mempunyai 7 tingkat energi yang setingkat atau 7 orbital.
Kesimpulan:
orbital (= 0) mempunyai 1 orbital, yang harga m-nya = 0.
orbital (= 1) mempunyai 3 orbital, yang harga m-nya: –1, 0, dan +1.
orbital (= 2) mempunyai 5 orbital, yang harga m-nya: –2, –1, 0, +1, dan +2.
orbital (= 3) mempunyai 7 orbital, yang harga m-nya: –3, –2, –1, 0, +1, +2, dan +3.
Orbital pada suatu subkulit mempunyai bentuk tertentu dan letaknya dalam ruang tertentu pula.
Gambar 1.5 Bentuk orbital s
Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan matematis orbital berbentuk bola, artinya: elektron yang ada pada orbital berada sama jauh dan segala arah terhadap inti atom. Sedangkan orbital mempunyai bentuk seperti balon terpilin. Orbital pmempunyai 3 orbital, masing-masing terletak pada sumbu x, y, dan sehingga orbitaldibedakan atas px, py, dan pz.
Gambar 1.6 Bentuk orbital-orbital px, py, pz
Orbital mempunyai 5 orbital tersebar di antara sumbu-sumbu ruang x, y, dan yang masing-masing dibedakan atas dz2,,dx2­- y2 , dxz, dxy, dyz,
Gambar 1.7 Bentuk orbital-orbital d
Bilangan kuantum spin (s), berharga + ½ dan – ½ (kemungkinan putar kanan = ½ dan kemungkinan putar kiri = ½ ).
Bilangan kuantum ini memberikan gambaran tentang arah perputaran elektron pada sumbunya sendiri. Setiap
 mempunyai harga = + ½ dan = – ½.
Gambar 1.8 satu elektron mempunyai = + ½ atau = – ½
Tabel 1.1 Distribusi elektron sesuai bilangan kuantum yang dimilikinya
Bilangan kuantum
Banyaknya elektron pada:
(kulit)
(subkulit)
m
s
subkulit
kulit
1 (K)
0 (s)
0
+ ½
2
2
2 (L)
0 (s)
0
+ ½
2
8
1 (p)
-1
+ ½
6
0
+ ½
+1
+ ½
3 (M)
0 (s)
0
+ ½
2
18
1 (p)
-1
+ ½
6
0
+ ½
+1
+ ½
2 (d)
-2
+ ½
10
-1
+ ½

0
+ ½

+1
+ ½

+2
+ ½

4 (N)
0 (s)
0
+ ½
2
32
1 (p)
-1
+ ½
6
0
+ ½
+1
+ ½
2 (d)
-2
+ ½
10
-1
+ ½
0
+ ½
+1
+ ½
+2
+ ½
3 (f)
-3
+ ½
14
-2
+ ½
-1
+ ½
0
+ ½
+1
+ ½
+2
+ ½
+3
+ ½