Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Powered By Blogger Widget and Get This Widget

Sunday, 27 April 2014

Koleksi SMS Motivasi terbaru

Koleksi SMS Motivasi Berawal dari kebiasaan membaca dan mencatat ‘kata-kata bagus’ dari buku yang dibaca, dan menyebarkannya ke teman-teman, tidak terasa terkumpul banyak sekali ‘kata-kata bagus’ di inbox HP termasuk dari teman-teman yg membalas mengirimkan sms berisi ‘kata-kata bagus’… Teruslah bergerak hingga KELELAHAN itu LELAH mengikutimu, Teruslah berlari hingga KEBOSANAN itu BOSAN mengejarmu, Teruslah berjalan hingga KELETIHAN itu LETIH bersamamu, Teruslah bertahan hingga KEFUTURAN itu FUTUR menyertaimu, Teruslah berjaga hingga KELESUAN itu LESU menemanimu (Ust. Rahmat Abdullah) -Dy Eliza- Hidup hanyalah kesempatan membuat pilihan. Segalanya digulirkan dan digilirkan. Apapun yang kita pilih, ujungnya adalah tanggung jawab. Memikul tanggung jawab apapun pasti melelahkan. Tidak ada hidup yang tidak melelahkan. Yang membedakan hanya bagaimana memahami setiap konsekuensi pilihan dengan sikap terbaik. -Novi- Para Pahlawan harus berhasil membangun ‘bunker’ dalam jiwa mereka. Tempat kunci-kunci daya hidup mereka tersembunyi dengan aman. Itulah yang membuat mereka selalu tampak santai dalam kesibukan, tersenyum dalam kesedihan, tenang di bawah tekanan, bekerja dalam kesulitan, optimis di depan tantangan dan gembira dalam segala situasi (Anis Matta) -Jupri- Hiduplah hanya pada batasan hari ini. Jika pagi yang kau temui janganlah mengharap bertemu malam. Jika malam yang kau temui janganlah mengharap bertemu pagi. Yang berlalu biar berlalu, yang akan datang janganlah diharapkan -M. Nur Wahid- Ketika orang tertidur kamu terbangun itulah susahnya. Ketika orang merampas kamu membagi itulah peliknya. Ketika orang menikmati kamu menciptakan itulah rumitnya. Ketika orang mengadu kamu bertanggungjawab itulah repotnya. Makanya tidak banyak orang bersamamu di sini mendirikan imperium kebenaran.(Anis Matta) -Uul- Mungkin kita menerka, keberhasilan yang kita terima adalah buah dari do’a dan kerja keras kita. Tapi sadarkah temen-teman., bahwa barangkali kesuksesan itu adalah jawaban dari do’a seseorang yang idak pernah kita sangka sebelumnya. Saling mendo’akan ya kawan.. -Vane- Allah menguji keikhlasan kita dalam kesendirian. Allah memberikan kedewasaan saat masalah berdatangan. Allah melatih ketegaran kita dalam setiap cobaan. Semakin sulit masalah, maka semakin terbuka pintu kemudahan. Sebagaimana semakin gelap malam, cahaya pagi semakin memancarkan sinarnya. Keep On Spirit! -Siska. A- Wilayah kerja adalah lingkaran realitas, sedangkan wilayah peluang adalah ruang keserbamungkinan. Semakin luas pijakan kaki kita dalam lingkaran kenyataan, semakin besar kemampuan kita mngubah kemungkinan menjadi kepastian, mengubah peluang menjadi pekerjaan, mengubah mimpi menjadi kenyataan.(Anis Matta). -Jupri- Sesungguhnya tak ada jalan lain, kecuali kehidupan ini harus dilalui ‘tuk menuju surga. Tampilannya seperti ujian, tapi isinya rahmat dan kenikmatan. Berapa banyak kenikmatan yang sungguh besar baru diperoleh setelah melalui ujian. Semoga segala amanah ini menjadi jalan menuju surga. -Dimas- Muslim sejati itu selalu tampak santai dalam kesibukan, tersenyum dalam kesedihan, tenang di bawah tekanan, tabah dalam kesulitan, optimis di depan tantangan..Bangkit dan Tetap semangat! -M. Nur Rohmat- Sekali lagi…Amanah terembankan pada pundak yang semakin lelah. Bukan sebuah keluhan, ketidakterimaan..keputusasaan! Terlebih surut ke belakang. Ini adalah awal pembuktian..Siapa diantara kita yang beriman. Wahai diri sambutlah seruanNya…Orang-orang besar lahir karena beban perjuangan…Bukan menghindar dari peperangan.(K.H. Rahmat Abdullah). -Maharani Putri- Memang di kehidupan ini tidak ada yang pasti, tetapi kita harus berani memastikan dan memperjuangkan apa-apa yang akan kita raih! Karena sesungguhnya, cita-cita yang tinggi tidak menjamin seseorang dapat meraih kesuksesan. Tapi…orang yang sukses pasti mempunyai cita-cita yang tinggi…Semangat! -Titik. S- Jadilah seperti air yang suci lagi mensucikan, bergerak untuk menghidupkan, mengalir untuk kebaikan, memancar dengan kekuatan, dikelola menjadi energi bagi kehidupan. Selamat berjuang dan terus belajar memaknai kehidupan. Semoga bisa lebih baik, memberi yang terbaik, mendapatkan dan menjadi yang terbaik. -Nur Amelia- Tetap semangat menebarkan benih-benih kebaikan pada orang lain di muka bumi…Karena surga terlalu luas untuk di huni seorang diri -Jupri- “….Seorang hebat akan memunculkan kehebatan yang lebih besar jika ia bertemu dengan orang hebat lainnya. Individu cerdas akan melahirkan kecerdasan yang luar buasa gemilang jika ia bekerja sama dengan individu cerdas lainnya. Tapi ternyata orang hebat yang satu tak mudah dipertemukan dengan orang hebat lainnya. Lalu potensi kehebatan ini seperti daun kering, gugur dari pohon lalu berserakan. Maka peran organisasi adalah mengumpulkan daun-daun yang berserak, menggabungkan kecerdasan terpendam dari individu-individu yang ada di dalamnya…(Anis Matta) -Jupri- Seorang pejuang sejati tidak pernah mengenal kata akhir dalam perjuangannya. Ia tidak memerlukan gemuruh tepuk tangan, tidak akan lemah karena cacian dan tidak akan bangga dengan penghargaan -Intan- Waktu terkadang lambat bagi mereka yang menunggu, terlalu cepat bagi mereka yang takut, terlalu panjang bagi mereka yang gundah dan terlalu pendek bagi meraka yang bahagia….Tetapi bagi yang mengisi waktu sebaik mungkin, waktu merupakan kunci kehidupan yang sebenarnya -M. Nur Rohmat- Iman seorang mukmin akan tampak disaat ia menghadapi ujian, disaat totalitas dalam berdo´a tapi belum melihat pengaruh apapun dari do´anya . Ketika ia tetap tidak mengubah keinginan dan harapannya meski sebab-sebab untuk putus asa semakin kuat. Itu semua dilakukan seseorang karena keyakinannya bahwa hanya Allah saja yang paling tahu apa yang lebih baik untuk dirinya. (Ibnu Jauzi) -Jupri- Ukhuwah itu tak kenal kesudahan,,ia mengiringimu dalam hidupmu sebagai penyejuk kehidupan, menyapamu dalam kesendirianyang melelahkan..Dan menjagamu tetap dalam senyuman.. -M. Sadikin- Merendahlah, engkaukan seperti bintang gemintang, Berkilau dipandang orangdi atas riak air dan sang bintang nun jauh tinggi. Janganlah seperti asap yang mengangkat diri tinggi di langit padahal dirinya rendah hina. (K.H. Rahmat Abdullah) -Intan- Ketika wajah ini penat memikirkan dunia, maka berwudhulah…Ketika tangan ini lelah menggapai cita-cita, maka bertakbirlah…Ketika pundak tak kuasa memikul amanah, maka bersujudlah…Ikhlaskan semua dan mendekatlah padaNya. Agar tunduk disaat yang lain angkuh..Agar teguh disaat yang lain runtuh..Agar tegar disaat yang lain terlempar.. -Heri Irawan- Apabila empuknya kasur dan hangatnya selimut masih lebih engkau sukaidari pada meletakkan kening di atas sajadah di keheningan malam, niscaya engkaupun akan merasa berat bila suatu saat diminta mengorbankanharta dan jiwamu di jalan Allah. Sebab, apabilaqiyamul lail yang merupakan ibadah yang tidak mengandung resiko saja belum mapu engkau laksanakan, mana mungkin engkau bisa merasa ringan apabila ikhlas melakukan ibadah yang menuntut adanya pengorbanan harta, jiwa dan raga darimu… -Intan- Para pemburu Syurga tidak akan berhenti pada tahap mimpi. Ada asa yang harus diwujudkan. Ada pengorbanan yang harus dikeluarkan. Ada amal dan karya nyata yang harus dipersembahkan… -Septian Eka- Ukhuwah fillah…, Selamanya akan bermakna. Itulah hal uang membuat hidup lebihindah & penuh warna. Membuat kaki tegak di jalan dakwah , membuat hati istiqomah dalam iman, membuat raga perkasa merangkak dalam kerikil ujian dan membuat nafas panjang menyelami lautan ilmu… -A. Munandar- Keletihan itu, akan menjadi beban ketika kita merasakannya sebagai keletihan fisik yang tidak diikuto oleh keyakinan ruhiyah. Maka sesungguhnya kesempitan di jalan ini, pasti menyimpan hikmah luar biasa yang akan tercurah dalam bentuk rahmat Allah SWT…(M. Lili Nur Aulia) -Intan- Mungkin suatu saat perjuanganmua jadi arus. Arus besar yang menumbangkan tirani. Tapi saat itu kamu sudah tidak ada. Waktu kamu melakukannya pertama kali, kamu hanya sendiri. Tapi itulah yang membuatmu abadi. Abadi dalam kenangan manusia. Abadi bersama bidadari di syurga. Kamu melakukan yang tidak dapat dilakukan orang lain. Kamu melakukan jihad. (Anis Matta) -Heri Irawan- Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk menjadi sahabat, TETAPI belajar untuk mengerti seseorang yang tidak sempurna dengan cara yang sempurna…Dan Bukanlah menjadi sosok yang sempurna untuk seseorang, TETAPI bagaimana menemukan seseorang yang membuat dirimu menjadi sempurna.. -Angga Saputra- Kebesaran seseorang tidak terlihat ketika ia berdiri dan memberi perintah, tetapi ketika ia berdiri sama tinggi dengan orang lain dan membantu untuk mengeluarkan yang terbaik dari diri mereka guna mencapai sukses -Intan- Mereka bertanya kepadamu tentang semangat? Jawablah bahwa bara itu masih tersemat dalam dadamu, bahwa api itu masih bersemayam dalam dirimu, bahwa matahari itu masih terbit dari hatimu, bahwa letupan itu siap meledak dalam duniamu. Katakan itu pada mereka, orang-orang yang ragu akan kemampuan dirimu, bahwa raksasa itu adalah diri -Heri Irawan- Banyak jalan menuju kesuksesan, tapi ingat banyak jalan juga menuju kegagalan. Yang pasti variabel tetap dari kesuksesan adalah pengalaman kita gagal. Selamat bekerja! Fight! -A. munandar- Ketika usahamu dinilai tak penting, maka kau sedang belajar keikhlasan. Ketika kau letih dan ingin berhenti, maka kau sedang belajar arti pengorbanan. Ketika semua cobaan datang menyapamu maka kau sedang belajar untuk lebih bersyukur dan mendekat padaNya. Ketika hatimu terluka dalam, maka kau sedang belajar memaafkan.. -Jupri- Ukhuwah adalah telaga bagi batin yang rindu cinta sejati tempat jiwa berlabuh untuk selalu menguatkan, memberi dan berbagi. Di dalamnya ada lantunan syahdu akan ketulusan do’a untuk saudaranya.. Saudara yang bagaikan bintang. Tak selalu kelihatan, bahkan jauh entah dimana. Tapi ia kan selalu ada.. untuk saudaranya.. -Jupri- Suatu ketika kala kita tidak menemukanbintang saat rembulan menyala di gelap malam, jangan berprasangka mereka tidak berkawan. Saat itu mereka sedng berbagi tugas. Saling mengisi dan berbagi, begitu pula ukhuwah. Saudara seaqidah kita seperti bintang. Tidak selalu kelihatan, tapi selalu ada.. -Jupri- Hidup adalah tempat kita belajar, ada banyan cerita kehidupan yang tak bisa kita pahami. Tapi dengan kesabaran dan keyakinan bahwa itu adalah ujian dari Allah yang akan berbuah pahala di akhirat, maka kita akan optimis menjalaninya karena kita yakin Allah lah kekuatan terbesar kita.. -Dwi Siswati- Ketika Allah menjawab do’amu, Ia menambah imanmu.. Ketika Allah belum menjawab do’amu, Ia menambah kesabaranmu.. Ketika Allah menjawab do’amu, tapi tak seperti keinginanmu, Ia memilih yang terbaik untukmu.. -Dwi Siswati- Saudariku, tahukah engkau bahwa kecantikanmu ada pada 3 hal, yaitu : 1. Ad Dien, cara beragamamu 2. Al Aqlu, cara berfikirmu 3. Al Adab, cara pergaulanmu Maka percantik dirimu dengan memperbaiki tiga hal itu. Jika kau bisa, bidadari akan cemburu padamu karena kau akan jadi bidadari dunia akhirat.. -Syifa- Hanya mereka yang memiliki keberanian besar yang pantas menjadi pemenang. Sangat mustahil pebakut dan pesimis yang mereka baru melihat rintangan saja sebagai kesulitan bisa mampu menjadi pemenang. Pemenang sejati adalah pemenang yang menganggap rintangan dan hambatan dalam mencapai kesuksesan adalah tantangan. -Husain- Adakalanya kita menangis dalam menyusun ‘batu bata’ ini, karena hamper putus asa dalam kebingungan, Adakalanya kita bosan melakukannya, karena khawatir tidak ada guna meneruskannya, Adakalanya amarah ini meningga, karena kesal dengan keadaan yang begitu sulit, Namun cukuplah senyuman di hati ini senantiasa hadir agar keberkahan dakwah ini tetap terus terjaga, Karena tidak ada kemuliaan tanpa perjuangan. Keep hamasah sahabatku.. -Jupri- Dakwah ini hanya mengenal 1 sikap totalitas. Siapa yang bersedia untuk itu, maka harus hidup bersama dakwah dan dakwah pun melebur dalam dirinya. Sebaliknya, barang siapa yang lemah memikul beban ini, ia terhalang dari pahala besar mujahid dan tertinggal bersama orang-orang yang duduk. Lalu Allah akan mengganti mereka dengan generasi lain yang lebih baik dan sanggup memikul beban dakwah ini. -Yadi- Duhai bahagianya hamba Allah. Banyan istighfarnya, terjaga dzikirnya, lama sujudnya, tidak lelah dalam do’anya, tidak terlambat takbiratul ihramnya, terpelihara lisan dan matanya dari yang haram, jauh hatinya dari hasad, tidak larut angan-angannya dengan dunia. Hasilnya… khusyuklah ibadahnya, tenganglah hatinya, tinggi cita-citanya dan surge pun menantinya. Semoga engkau salah satunya.. -Maharani Putri- Kholid bin Mi’dan : Jika pintu kebaikan dibukakan untukmu maka bergegaslah menuju ke sana. Karena kamu tidak tahu kapan pintu itu ditutup.. -Husain- 3 perkara yang menghancurkan: Kekikiran yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, dan ujub dengan pendapat sendiri (HR. Bazzar dan Ath Thabrani) -Sriyati- Bila dakwah diibaratkan pohon, akan selalu ada daun-daun yang jatuh berguguran. Namun, pohon dakwah tidak akan pernah kehabisan untuk menunmbuhkan daun-daun barunya, dan daun-daun yang telah jatuh berguguran hanya akan menjadi sampah sejarah. -Yadi- A true friend is someone who knows there’s something wrong even when you have the biggest smile on your face.. -Sriyati- Sebaik-baiknya hari adalah hari yang memberikan tambhan kesabaran, yang memberikan ilmu, yang mencegah agar tidak tenggelam dalam dosa, yang membukakan pemahaman dan yang memberikan tekad yang kuat dalam beribadah. -Fadli- Seorang pahlawan boleh salah, boleh gagal, boleh tertimpa musibah. Akan tetapi dia tidak boleh kalah. Dia tidak boleh menyerah kepada kelemahannya, dia tidak boleh menyerah kepada tantangannya, dia tidak boleh menyerah kepada keterbatasannya. Dia harus tetap melawan, menembus gelap, supaya dia bisa menjemput fajar. Sebab, kepahlawanan adalah piala yang direbut, bukan kado yang dihadiahkan (Anis Matta) -Jupri- Kesulitan hanya tunduk pada orang yang berjuang, kesukaran hanya takluk pada orang yang sabar, kekuatan mengiringi orang yang tawakal. Laa takhof wa laa tahzan, Innallaha ma’ana. Semangat jalani hari! -Intan- Jangan biarkan hidup ini KOSONG, hampa, tiada guna. Karena… kewajiban kita lebih banyak dari waktu-waktu yang tersedia (Hasan Al-Banna) -Jupri- Ingatlah, bahwa penyesalan terbesar dalam hidup kita bukan hanya yang salah kita lakukan, tetapi juga amalan baik yang tidak kita lakukan. -Jupri- Seorang hebat selalu menemukan celah di balik kebuntuan, dan memiliki secercah cahaya harapan di balik gelapnya keputusasaan.. Ia mampu menata emosi kejiwaan di kala masalah berdatangan, sehingga muncullah dalam hatinya sebuah KETENANGAN.. Inilah yang akan membuatnya tegar di tengah cobaan, tenang dalam berbagi himpitan dan gembira dalam segala situasi.. Sesulit apapun ujian yang menimpa, yakinlah bahwa ujian itu merupakan fase awal perbaikan tingkatan kita di hadapanNya.. -Jupri- Kebanggaan sejati adalah sikap senantiasa berbuat yang terbaik, meskipun tidak ada yang melihat dan mengawasi. Kualitas karya kita akan menjelaskan “siapa kita”. Berbuatlah yang terbaik! -A. Hakim- Perbedaan orang biasa dan orang hebat adalah orang biasa menganggap amanahnya sebagai rutinitas saja.. berjalan tanpa arah dan output yang jelas, dan hasil yang biasa-biasa saja.. tapi orang hebat adalah orang yang selalu punya VISI dalam setiap pekerjaannya, menCINTAinya, sehingga dia BERSEMANGAT dan selalu MEMBERI yang TERBAIK dan berTAWAKAL hanya pada Allah.. -Siska A- “Jikalau engkau lelah mengerjakan kebaikan, maka ingatlah rasa lelah itu akan segera menghilang, sedang kebajikan akan kekal dalam keabadian.” (Ali bin Abi Thalib). -Ningsih- Biarkan persaudaraan kita mengalir seperti air yang menyejukkan, atau udara yang melegakan, atau bumi yang mengokohkan, atau api yang menggelorakan. Biarkan ia tumbuh seperti benih yang tersemai dan bunga-bunga yang bermekaran. Bukan sekedar bahagia, tapi bersama meraih surga. Tetap semangat saudaraku.. -Intan- Rabb…Ajari aku tersenyum meski berat pundak memikul beban. Ajari akau berlapang dada meski banyak hal yang menyesakkan jiwa. Ajari aku rendah hati karena engkaulah Yang Maha Tinggi. Bantu aku bersabar ya Rabb..Sungguh pahitnya perjuangan ini tak sebanding dengan manisnya surgaMu.. -Intan- Apa yang dipahami orang lain tentang kita sebenarnya dibentuk oleh sikap, perilaku dan cara kita mengekspresikan diri. Apa yang mereka lihat, apa yang mereka dengar tentang kita itulah yang menjadi faktor pembentuk citra kita dibenak mereka. (Anis Matta) -Maharani Putri

BAB DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL Terbaru

BAB DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL I. PENGERTIAN DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL - Menurut Floyd D, dinamika kelompok merupakan analisis hubungan kelompok-kelompok social dimana tingkah laku dalam kelompok adalah hasil interaksi yang dinamis antara individu-individu dalam situasi social tertentu. - Ruth Benedict, persoalan yang dikaji dalam dinamika kelompok social adalah: • Kohesi atau persatuan, akan terlihat tingkah laku para anggota dalam suatu kelompok (proses pengelompokan, intensitas anggota, arah pilihan,dan nilai-nilai dalam kelompok) • Motif atau dorongan, berkisar pada perhatian anggota terhadap kehidupan kelompok (kesatuan kelompok, tujuan bersama, dan orientasi diri terhadap kelompok) • Struktur, terlihat pada bentuk pengelompokan, bentuk hubungan, perbedaan kedudukan antaranggota, dan pemabgian tugas • Pimpinan, pimpinan sangat penting pada kehidupan kelompok social (bentuk kepemimpinan, tugas pimpinan, dan system kepemimpinan • Perkembangan kelompok, dapat dilihat dari perubahan dalam kelompok, perpevahan kelompok, keinginan anggota untuk tetap berada dalam kelompok, Beberapa alasan penting mempelajari dinamika kelompok sosial : • Kelompok sosial merupakan kesatuan-kesatuan soaial yang selalu ada dalam setiap masyarakat. • Dinamika kelompok sosial berkaitan dengan perubahan sosial dan kebudayaan yang relevan II. Faktor pendorong dinamika kelompok social 1. Faktor pendorong dari luar kelompok Perubahan situasi social Seperti pemekaran sebuah wilayah, masuknya industrialisasi ke pedesaan, dan adanya penemuanp-penemuan baru Perubahan situasi ekonomi Masyarakat perkotaan memiliki tingkat perkembangan ekonomi yang lebih tinggi dibanding masyarakat pedesaan Perubahan situasi Politik Pergantian elite politik menyebabkan perkembangan kelompok-kelompok social masyarakat, 2. Faktor pendorong dari dalam Adanya konflik antaranggota kelompok Menyebabkan keretakan dan berubahnya pola hubungan sosial Adanya perbedaan kepentingan Kelangsungan kelompok akan terancam, karena anggota yang tidak sepaham akan berusaha memisahkan diri Adanya perbedaan paham Perbedaan paham akan mempengaruhi kelompok social secara keseluruhan III. PROSES PERKEMBANGAN BERBAGAI KELOMPOK SOSIAL 1. KELOMPOK KEKERABATAN Merupakan kelompok social terkecil dalam masyarakat. Menurut William Goode, macam keluarga: Keluarga inti/keluarga batih/nuclear family: terdiri dari ayah, ibu dan anak yang belum menikah Keluarga luas/extended family: keluarga inti yang berkembang menjadi hubungan darah yang meluas menjadi kekerabatan Menurut Clayton, mecam keluarga: Keluarga konsanguinal : menekankan pada pentingnya ikatan-ikatan darah, seperti hubungan antara seseorang dengan orang tuanya dianggap lebih penting daripada ikatan antara suami atau isterinya Keluarga konjugal : keluarga yang lebih mementingkan hubungan perkawinan (suami dan isteri) daripada ikatan dengan orang tuanya Tipe keluarga yang lain: Kelurga orientasi ( family of orientation): jika individu dilahirkan olah pasangan suami istri kelurga ybs / keluarga dimana individu dilahirkan dan mengalami proses sosialisasi yang terpenting (individu sebagai anak) Keluarga prokreasi (family of proceation): apabila seseorang yang mula-mula dari keluarga orientasi, kemudian terjadi perkawinan beralih menjadi kelurga prokreasi 2. Kelompok okupasional Kelompok-kelompok profesi yang terdiri dari kalangan profesional yang memiliki etika profesi 3. Kelompok Volunteer Terdiri dari orang-orang yang mempunyai kepentingan yang sama tetapi tidak mendapat perhatian dari masyarakat yang semakin luas daya jangkauannya. Kelompok volunter memenuhi kebutuhan anggotanya secara mandiri tanpa mengganggu kepentingan masyarakat umum. Contoh : Kelompok volunter di Indonesia adalah KIPP (Komite Independen Pemantau Pemilu) 4. Masyarakat pedesaan (Rural Community) Masyarakat pedesaan merupakan masyarakat yang umumnya memiliki mata pencaharian bertani atau berkebun. Sestem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar kekeluargaan dan mempunyai hubungan yang erat serta mendalam di antara anggotanya. Pedrubahan pada masyarakat pedesaan sulit dilakukan karena pola pikir masyarakatnya terutama pola generasi tua yang mendasarkan pada tradisi. Ditambah lagi kurangnya proses pemerataan pembanguna dan informasi menimbulkan kondisi yang kontras antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat perkotaan 5. Masyarakat perkotaan Masyarakat kota merupakan kelompok social yang mendiami wilayah yang luas, bermatapencaharian sector industry, jasa dan perdagangan. Keanggotaan tidak saling mengenal, lebih terikat kontrak dan mulai meninggalkan tradisi. Karena mempunyai tatanan nilai yang heterogen, terdiri dari berbagai suku, agama dan adat istiadat, menjalankankan fungsi administrative dan pusat komersial dan bahkan pusat konsentrasi kegiatan yang menjadi indicator modernisasi menyebabkan kota menjadi daya tarik bagi warga desa untuk melakukan urbanisasi. Faktor pendorong Urbanisasi Sempitnya lapangan pekerjaan di desa Adanya generasi muda yang ingin memperbaiki kehidupan dan membebaskan diri dari adat-istiadat Kesempatan menambah ilmu di desa sangat terbatas Faktor penarik Urbanisasi Kota adalah pusat kegiatan perekonomian, pemerintahan, administratif dan industri Kota menghimpun modal yang lebih besar Kota memberikan peluang yang tidak terbatas Industrialisasi di kota menambah peluang lapangan kerja yang lebih banyak Faktor penyebab masyarakat kota bersifat dinamis : Faktor pendidikan Stratifikasi social didasarkan pada keahlian yang diperoleh melalui pendidikan Urbanisasi Kalompok social berubah karena dengan adanya urbanisasi menyebabkan penduduk kota banyak, pengangguran banyak, tingkat kriminalitas tinggi, tidak mudah percaya terhadap orang lain, dan sikap individualistis Komunikasi Informasi dan komunikasi semakin cepat melalui berbagai media memberikan informasi yang dapat mendorong perkembangan dan perubahan masyarakat kota Industrialisasi dan mekanisasi Menyebabkan masyarakat kota tergantung kepada mesin-mesin yang telah meringankan pekerjaan. Adanya spesialisais pekerjaan menyebabkan masyarakat kota ahli dalam bidang tertentu dan kurang mampu pada pekerjaan yang lain Perkembangan masyrakat kota ditijau dari berbagai aspek: • Aspek ekonomi Perkembangan ekonomi dapat dilihat dari pembangunan pasar swalayan, alat pembayaran tidak hanya uang (dengan kartu kredit) • Aspek social Kelompok kekerabatan mulai memudar diganti kelompok berdasarkan kepentingan yang sama, lebih terikat kontrak dan mulai meninggalkan tradisi. • Aspek politik Masyarakat mulai tanggap dan kritis terhadap kehidupan politik, sehingga lebih dinamis. • Aspek budaya Keterbukaan terhadap dunia luar menyebabkan masyarakat kota merasa lebih modern bila mengadaptasi budaya asing dan mulai meninggalkan budaya tradisional Dampak perkembangan masyarakat kota: 1. Dampak positif • Tingkat pendidikan lebih merata • Kominikasi dan informasi lebih cepat dan mudah • Profesionalitas lebih terjaga • Pembangunan dalam berbagai bidang lebih terjamin 2. Dampak negative • Munculnya sikap individualistis • Memudarnya nilai kebersamaan • Munculnya sikap kurang mempercayai pihak lain • Memudarnya perhatian terhadap budaya local dan budaya nasional terutama para generasi mudanya FAKTOR PENDORONG DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL • Memiliki tujuan yang realistis, sederhana, dan menguntungkan bagi setiap anggota kelompok. • Memilki kepentingan yang berperan dalam menentukan kekuatan ikatan antaranggota. • Interaksi dalam kelompok merupakan alat perekat yang baik dalam membina kesatuan dan persatuan anggota. 1. Faktor pendorong dari luar kelompok • Perubahan situasi sosial • Perubahan situasi ekonomi • Perubahan situasi politik 2. Faktor pendorong dari dalam kelompok • Pergantian anggota kelompok • Konflikantar anggota kelompok • Perbedaan kepentingan

CaraMembuat Garam Secara Alami Paling Baru

CARA MEMBUAT GARAM SECARA ALAMI Proses pembuatan garam dibagi dalam empat tahap yaitu: 1. Penyiapan lokasi penggaraman 2. Alat dan bahan 3. Lokasi penggaraman 4. Proses pembuatan garam IV. 1. Penyiapan lokasi penggaraman Proses pembuatan garam yang sederhana adalah menguapkan air laut sehingga mineral-mineral yang ada di dalamnya mengendap. Hanya saja mineral-mineral yang kurang diinginkan sedapat mungkin hanya sedikit yang dikandung oleh garam yang diproduksi. Lahan pembuatan garam dibuat berpetak-petak secara bertingkat, sehingga dengan gaya gravitasi air dapat mengalir ke hilir kapan saja dikehendaki. Dalam tulisan ini diberikan dua model peningkatan mutu garam, yaitu mengendapkan Ca dan Mg dengan menggunakan Natrium Karbonat atau Natrium Oksalat yang dikombinasikan dengan cara pengendapan bertingkat. Dalam proses pengendapan, penggelingan atau penggeledekkan lahan sangat mutlak dierlukan untuk mengurangi kebocoran baik akibat gangguna binatang ataupun retakan permukaan kolam. Kalsium dan magnesium sebagai unsur yang cukup banyak dikandung dalam air laut selain NaCl perlu diendapkan agar kadar NaCl yang diperoleh meningkat. Kalsium dan magnesium dapat terendapkan dalam bentuk garam sulfat, karbonat dan oksalat. Dalam proses pengendapan atau kristalisasi garam karbonat dan oksalat mengendap dahulu, menyusul garam sulfat, terakhir bentuk garam kloridanya. Prinsip dasar dari proses pembuatan garam yang dilakukan adalah menghasilkan garam yang kualitasnya lebih baik. Untuk itu, diperlukan studi lapangan yang menunjang kualitas garam antara lain kondisi lahan yang digunakan, kemiringan, uji laboratorium, termasuk kondisi iklim dan sebagainya, sehingga dihasilkan garam sesuai kualitas yang diharapkan. PROSES PEMBENTUKAN KRISTALISASI GARAM Data yang diperlukan yaitu : • Evaporasi / penguapan (tinggi) • Kecepatan dan arah angin (>5 m/detik) • Suhu udara (>32°C) • Penyinaran matahari (100%) • Kelembaban udara (<50% H) • Curah hujan (rendah) dan hari hujan (kurang) • Pasang surut IV. 2. Alat Dan Bahan IV. 2.1. Alat Alat-alat yang diperlukan antara lain : • Meteran • Pompa atau kincir • Pipa paralon, stop kran dan selang karet • Cangkul, linggis, skop, penggaruk . gledek dsb. IV. 2.2. Bahan Bahan yang diperlukan antara lain : • Air laut yang bebas dari polusi (dipompa) • Natrium karbonat (teknis) • Natrium Oksalat (teknis) IV. 3. Lokasi Penggaraman Tanah untuk penggaraman yang dipilih harus memenuhi kriteria yang berkaitan dengan ketinggian dari permukaan laut, topografi tanah, sifat fisis tanah, kehidupan (hewan/tumbuhan) dan gangguan bencana alam. a. Letak terhadap permukaan air laut : • Untuk mempermudah suplai air laut • Untuk mempermudah pembuangan b. Topografi : • Dikehendaki tanah yang landai atau kemiringan kecil. • Untuk mengatur tata aliran air dan meminimilisasi biaya konstruksi c. Sifat fisis tanah : Dikehendaki sifat-sifat : • Permeabilitas rendah • Tanah tidak mudah retak Pasir : Permeabilitas tinggi Tanah liat : Permeabilitas rendah Struktur tanah yang baik untuk pembuatan garam adalah tanah yang tidak mudah retak dengan tingkat resapan rendah sehingga air laut tidak mudah hilang dari kolam produksi.. PROSES PEMBENTUKAN KRISTALISASI GARAM Pengujian laborat tanah, yang diperlukan : • Grain size (ukuran) • Kelakuan pada pengerasan (proctor test) Bila diperlukan daya dukung untuk lokasi gudang dan pondasi pompa d. Gangguan kehidupan : • Tanaman pengganggu • Binatang tanah e. Gangguan bencana alam : Daerah banjir / gempa / gelombang pasang IV. 4. Proses Pembuatan Garam a. Kolam atau bak buatan Ada bermacam-macam cara pembuatan garam yang telah dikenal manusia, tetapi dalam tulisan ini hanya akan diuraikan secara singkat cara pembuatan garam yang proses penguapannya menggunakan tenaga matahari (solar evaporation), mengingat cara ini dinilai masih tepat untuk diterapkan perkembangan teknologi dan ekonomi di Indonesia pada waktu sekarang. Pada dasarnya pembuatan garam dari air laut terdiri dari langkah-langkah proses pemekatan (dengan menguapkan airnya) dan pemisahan garamnya (dengan kristalisasi). Bila seluruh zat yang terkandung diendapkan/dikristalkan akan terdiri dari campuran bermacam-macam zat yang terkandung, tidak hanya Natrium Klorida yang terbentuk tetapi juga beberapa zat yang tidak diinginkan ikut b.kolam atau bak alami terbawa (impurities). Proses kristalisasi yang demikian disebut “kristalisasi total”. Bila terjadi kristalisasi komponen garam tersebut diatur pada tempat-tempat yang berlainan secara berturut-turut maka dapatlah diusahakan terpisahnya komponen garam yang relatif lebih murni. Proses kristalisasi demikian disebut kristalisasi bertingkat. Untuk mendapatkan hasil garam Natrium Klorida yang kemurniannya tinggi harus ditempuh cara kristalisasi bertingkat, yang menurut kelakuan air laut, tempat kristalisasi garam (disebut meja garam) harus mengkristalkan air pekat dari 25°Be sehingga menjadi 29°Be, sehingga pengotoran oleh gips dan garam-garam magnesium dalam garam yang dihasilkan dapat dihindari/dikurangi.

Sejarah Garam Indonesia

2.1 Pengertian garam Secara fisik, garam adalah benda padatan berwarna putih berbentuk kristal yang merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar natrium klorida (>80%) serta senyawa lainnya seperti magnesium klorida, magnesium sulfat, kalsium klorida, dan lain-lain. Garam mempunyai sifat / karakteristik higroskopis yang berarti mudah menyerap air, bulk density (tingkat kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9 dan titik lebur pada tingkat suhu 8010C. Garam natrium klorida untuk keperluan masak dan biasanya diperkaya dengan unsur iodin (dengan menambahkan 5 g NaI per kg NaCl) yang merupakan padatan kristal berwarna putih, berasa asin, tidak higroskopis dan apabila mengandung MgCl2 menjadi berasa agak pahit dan higroskopis. Digunakan terutama sebagai bumbu penting untuk makanan, sebagai bumbu penting untuk makanan, bahan baku pembuatan logam Na dan NaOH ( bahan untuk pembuatan keramik, kaca, dan pupuk ), sebagai zat pengawet Sejarah Garam di Indonesia Berawal dari pertanian di ladang-ladang garam secara tradi¬sional, Industri Garam Indonesia terus berkembang, hingga saat ini menjadi salah satu bidang industri yang memberi penghidupan bagi banyak masyarakat di seluruh Indonesia. Hal ini disebabkan oleh tingkat kebutuhan dan rangkaian kegiatan yang menyertai keberadaan garam. Dari material awal, yaitu garam kasar (krosok), industri garam di Indonesia memproduksi berbagai jenis garam untuk memenuhi berbagai keperluan akan garam. Baik untuk kebutuhan rumah tangga, maupun kebutuhan industri, peternakan, dan pertanian. Namun demikian, industri garam di Indonesia bukan berarti berjalan mulus tanpa hambatan dan kendala. Kualitas garam yang belum maksimal, ketidakstabilan harga garam, proses produksi yang masih bersifat tradisional, dan persaingan dengan komoditi garam dari luar negeri merupakan sedikit dari sekian banyak masalah garam di Indonesia. Hal inilah yang harus terus dibenahi dan disempurnakan hingga Industri Garam Indonesia mampu menjadi pilihan utama bagi seluruh lapisan masyarakat. Garam yang didalamnya terkandung senyawa Kalium Lodat (garam beryodium) merupakan salah satu nutrisi penting yang harus dikonsumsi secara teratur oleh manusia. Jumlah garam yang harus dikonsumsi per hari untuk setiap orang kurang lebih adalah 9 gram. Untuk masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia, selain untuk memenuhi nutrisi tubuh, konsumsi garam ditujukan juga untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan yodium. Garam beryodium adalah garam konsumsi yang mengandung komponen utama Natrium Chlorida (NaCl) minimal 94,7%, air maksimal 5% dan Kalium Iodat (KIO3) sebanyak 30-80 ppm (mg/kg) serta senyawa-senyawa lain. Penyebar¬an garam beryodium pada masyarakat saat ini merupakan upaya pemerintah yang paling efektif dalam rangka penanggulangan masalah GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium). Garam merupakan salah satu bumbu masak yang hampir setiap makanan atau masakan membutuhkannya, sehingga dapat dikonsumsi langsung oleh masyarakat. Garam juga mudah untuk diperdagangkan oleh setiap pedagang atau pengecer dengan harga yang sangat terjangkau oleh masyarakat luas, baik oleh pedagang besar atau pedagang kecil. Sebagai tindak lanjut Keputusan Presiden RI No. 69 Tahun 1994 tanggal 13 Oktober 1994 tentang Pengadaan garam beryodium, maka telah diterbitkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 77/M/SK/5/1995 tanggal 4 Mei 1995 tentang Persyaratan teknis pengolahan, pengawasan dan pelabelan garam beryodium, maka perlu dilakukan penjabaran lebih lanjut mencakup prinsip dasar proses produksi dan pengendalian mutu pengolahan garam serta tata cara perizinan. Sehingga dipandang perlu adanya petunjuk teknis sebagai pedoman dalam rangka pengadaan garam beryodium yang memenuhi syarat, yaitu antara lain : Pertama, proses produksi untuk memberikan gambaran tentang pembuatan garam beryodium dengan menitikberatkan pada pencucian, pengeringan/penirisan, yodisasi dan pengemasan. Kedua, sistem pengendalian mutu untuk memproduksi garam beryodium sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Ketiga, perizinan untuk menginformasikan kepada perusahaan garam beryodium maupun calon investor tentang cara memperoleh perizinan usaha industri. Industri garam nasional yang sebenarnya berasal dari garam rakyat tradisional (mutu rendah) yang kemudian diproses lebih lanjut menjadi garam briket (untuk bahan pengawet dan keperluan industri), garam halus (garam meja) dan sangat halus (bahan baku hujan buatan) serta makin bersih dan baik kualitasnya (tinggi NaCl-nya dan rendah kadar airnya) tersebut; dihasilkan terutama di sentra-sentra garam yang terletak di bagian Barat : Cirebon, Tengah : Pati, Rembang, Gresik dan Pulau Madura, dan Timur : NTB (Bima), NTT dan Sulawesi Selatan (Jeneponto), yang pada saat ini hanya menghasilkan produksi rata-rata 1 juta ton / tahun. Produksi garam rakyat ini hanya dapat diharapkan selama musim kering saja, yang berjalan secara efektif selama kurang-lebih 3-4 bulan saja selain 1,5 bulan sebelumnya untuk masa persiapan produksi; untuk keperluan sisa waktu dalam satu tahun, diperlukan adanya stok garam yang cukup banyak. Upaya untuk meningkatkan mutu dan jumlah garam rakyat yang diproduksi juga mengalami banyak kendala, antara lain : (1) makin buruknya mutu air laut sebagai bahan baku pembuatan garam, (2) makin sempit dan kecilnya petak-petak ladang garam karena kepemilikan per orang/penguasaan lahan yang terbatas, (3) bersaing dengan penggunaan lahan yang lebih produktif, (4) lamanya musim hujan dan tingginya curah hujan pada waktu tertentu, (5) makin tingginya biaya produksi di saat harga garam rakyat jatuh, dan lain-lain. Ironi Garam di Negeri Bahari Apa Masalahnya? Pada awal tahun 2012 yang lalu, di negeri kita - negeri bahari - sempat terjadi kegaduhan masalah garam. Terjadi 'krisis' garam, karena produksi garam nasional tidak dapat memenuhi kuota kebutuhan nasional. Pemerintah terpaksa mengimpor garam sebesar 3 juta ton dari Australia, India dan China, meskipun selama ini secara rutin kita telah mengimpor garam sebesar 2,2 juta ton pertahun. Ini merupakan ironi bagi sebuah negeri bahari dengan garis pantai terpanjang nomor dua di dunia setelah Kanada, padahal sebagian penduduknya memiliki kultur budidaya garam yang kuat. Garam yang umum kita kenal sebagai bahan pemberi rasa (flavor) pada makanan adalah senyawa kimia berupa Natrium Klorida (NaCl). Di Indonesia garam sebagian besar diperoleh dari air laut yang diuapkan, namun demikian persoalan garam merupakan persoalan nasional yang sampai kini tidak kunjung selesai permasalahannya. Disatu sisi kualitas garam nasional kurang memenuhi syarat sebagai garam industri karena kandungan NaCl-nya kurang 94,7%, disisi lain masih rendahnya kualitas kebersihan garam untuk dikonsumsi sebagai makanan. Hal itulah yang merupakan faktor mengapa garam nasional kurang menarik jika dibandingkan dengan garam impor, utamanya garam yang berasal dari Australia yang mempunyai kualitas jauh lebih baik. Di Indonesia kebutuhan garam secara nasional per tahun diperkirakan sebanyak 3.200.000 ton dengan rincian 1.400.000 ton untuk kebutuhan konsumsi dan 1.800.000 ton untuk kebutuhan industri kimia dan industri pangan. Sedangkan kemampuan produksi nasional hanya mencapai ± 1.000.000 ton pertahunnya dengan rincian produksi garam rakyat sebanyak 700.000 ton dan PT. Garam sebanyak 300.000 ton. Lahan garam rakyat seluruhnya tersebar dan terkonsentrasi di 6 propinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, sedangkan lahan PT. Garam berada didaerah Madura Jawa Timur. Sebenarnya apa yang menjadi masalah sehingga industri garam dan usaha garam rakyat berada dalam gelombang ketidakmampuan produksi ? Berdasarkan kajian IPB (2006), sekalipun merupakan negara bahari yang memiliki garis pantai sepanjang 81.000 kilometer, Indonesia akan sulit swasembada garam. Alasannya, tidak ada hamparan lahan luas di kawasan pesisir pantai untuk dijadikan ladang garam berskala besar. Penyebab lain, musim kemarau pada sebagian wilayah Indonesia sangat pendek, yakni empat sampai enam bulan. Saat ini, Indonesia hanya memiliki ladang garam seluas 25.383 hektar dengan total produksi satu juta ton. Sementara kebutuhan nasional mulai tahun 2010 mencapai 3,2 juta ton, dengan total pertumbuhan kebutuhan 8,4 persen. Itu berarti, untuk dapat berswasembada garam, Indonesia membutuhkan lahan minimal 75.000 hektar karena kemampuan produksi hanya 40 ton sampai dengan 60 ton per hektar per tahun. Alasan lain, minat investor untuk menanamkan modal dalam usaha produksi garam sangat rendah. Bahkan, saat ini hanya ada satu perusahaan di bidang ini, yakni PT Garam dengan areal seluas 5.116 hektar. Selebihnya dikelola petani secara tradisional pada lahan 25.542 hektar. Harga yang diberlakukan pun sangat rendah, yakni Rp 300-Rp 550 per kilogram. Akibatnya, setiap tahun hampir tak ada penambahan lahan garam baru. Malahan, yang terjadi adalah penyusutan lahan karena dialihfungsikan untuk usaha lain. Berdasarkan data Departemen Kelautan dan Perikanan, 2007, hingga saat ini hanya ada satu perusahaan yang mau berinvestasi di usaha pergaraman. Diketahui bahwa salah satu penyebabnya adalah karena bidang usaha ini tidak dapat dilakukan dalam skala besar, sebab belum ditemukan hamparan kawasan pesisir seluas minimal 10.000 hektar. Investasi bidang usaha ini juga membutuhkan investasi yang tinggi dengan risiko yang cukup besar. Akibatnya, pedagang cenderung memilih menjadi importir garam, sebab tak membutuhkan biaya investasi mahal. Apalagi, tak pernah diberlakukan bea masuk (BM) impor garam sehingga harga gula impor jauh lebih murah dibanding garam lokal. Sehingga saat ini pemerintah sedang mencari lahan kawasan pesisir di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi Selatan. Di dua provinsi ini masih terdapat lahan yang cukup luas dengan musim kemarau yang panjang. Peluang akan ditawarkan kepada sejumlah investor untuk membuka usaha garam dengan melibatkan rakyat setempat. Jika diminati dan mulai ada investasi, maka pemerintah akan memberikan sejumlah stimulus. Pemberdayaan Industri Garam Pada saat ini, Australia, Mexico atau China dianggap sebagai negara produsen garam yang besar di dunia. Ladang garam Australia yang dikelola secara besar-besaran dapat menghasilkan sekitar 70 cm endapan garam dan hanya 50 cm bagian atas yang diambil, sehingga mutunya baik. Produksi ladang garam di Australia untuk lahan pantai seluas 10.000 Ha, mendapat sinar matahari yang lebih panjang/panas, dapat menghasilkan 1 juta ton / tahun. Namun sistem industri garam di China (dengan 4 musim dan dikelola dalam skala yang lebih kecil) mungkin lebih sesuai dengan kondisi Indonesia. Penggunaan peralatan yang lebih modern akan sa¬ngat membantu proses produksi garam, utamanya pada saat menghadapi panen raya dimana produksinya lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan tenaga kerja. Dengan penggunaan peralatan yang lebih mudah tersebut akan mampu menigkatkan produktifitas areal pegaraman. Pandangan masyarakat yang ada saat ini menunjukkan bahwa produksi garam dianggap sebagai industri yang kurang menguntungkan karena tidak memerlukan tingkat keahlian apapun. Pandangan ini tumbuh dari kenyataan yang ada terutama apabila dihubungkan dengan pengolahan air laut menjadi garam oleh petani garam tradisional konvensional yang kurang memanfaatkan kaidah-kaidah ilmiah. Kebiasaan yang didasarkan pada keadaan alamiah dan terasa santai akan menghasilkan produk yang tidak bermutu dan tidak seimbang dengan perolehan hasil yang didapat. Hal ini merupakan tantangan bagi kita semua bagaimana meng-ubah kebiasaan masyarakat tani kita dari pengendalian yang bersifat alamiah dengan menjadi pengendalian yang mene¬rapkan kaidah-kaidah ilmiah dalam memproduksi garamnya. Beberapa upaya telah dilakukan Pemerintah untuk memberikan pemahaman kepada petani tentang cara produksi garam yang baik yaitu dengan mengadakan proyek demplot lahan percontohan penggaraman kepada beberapa kelompok tani disamping upaya bantuan teknis pelatihan yang dapat diterapkan. Saat ini demplot tersebut telah direplikasikan ke 17 Kabupaten di Indonesia. Semua gagasan penerapan memerlukan peningkatan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan dari para pe¬ngelola. Usaha peningkatan ini dapat diawali dengan pengetahuan dasar dan penerapan cara yang murah, mudah dan tepat. Usaha penerapan ini akan dapat mengubah pendapat yang ada yang menganggap industri garam atau pengolahan air laut merupakan usaha yang tidak memberikan keuntung¬an dan tidak memerlukan pengetahuan serta keahlian. Kebijakan Pemerintah Beberapa hal yang menjadi penghambat upaya pemberdayaan komunitas petambak garam secara internal seperti rendahnya tingkat pendidikan, kepemilikan modal usaha, dan aset produksi yang sangat terbatas. Petambak garam yang pendidikannya rendah akan mengolah garam secara tradisional, tidak akan menggunakan teknologi dan mesin baru karena keterbatasan permodalan. Akibatnya produktivitas rendah dan tingkat pendapatan rendah. Dalam rangka mendukung percepatan penanggulang¬an kemiskinan yang menjadi program prioritas Pemerintah, maka sejak tahun 2009 KKP melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan (PNPM Mandiri-KP) melaksanakan program penanggulangan kemiskinan utamanya bagi masyarakat kelautan dan perikanan. Pada tahun 2011 pelaksanaan PNPM Mandiri KP terdiri dari Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) dan Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR). KKP melaksanakan program PUGAR sebagai salah satu strategi untuk pemenuh¬an kebutuhan garam nasional sehingga dapat mengurangi jumlah impor garam. PUGAR adalah program pemberdayaan yang difokuskan pada peningkatan kesempatan kerja dan kesejahteraan, bagi petambak garam melalui prinsip bottom-up, artinya petambak garam akan terlibat dalam perencana¬an program, pelaksanaan dan melakukan monitoring dan evaluasi sesuai dengan mekanisme yang ditentukan. Adapun tujuan PUGAR adalah: (1) Membentuk sentra-sentra usaha garam rakyat di lokasi sasaran; (2) Memberdayakan dan meningkatkan kemampuan petambak garam rakyat dalam kelompok usaha garam rakyat; dan (3) Meningkatkan akses terhadap permodalan, pemasaran, informasi, serta ilmu pengetahuan dan teknologi bagi petambak garam rakyat. Seluruh tahapan pelaksanaan PUGAR berbasis pemberdayaan masyarakat dengan tujuan untuk menciptakan dan mening¬katkan kapasitas masyarakat dalam melaksanakan proses pembangunan dari, oleh dan untuk masyarakat. Peningkatan kapasitas petambak garam difokuskan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan dalam rangka meningkatkan produksi yang meliputi keterampilan, keahlian, dan pengetahuan. Kita berharap program tersebut berjalan lancar, dan dapat memacuproduktivitasgaram nasional sesuai harapan negeri bahari . ** (Tim Redaksi Jalasena/dmw) Berita Terkait • Importasi bahan baku makanan tetap tinggi • Harga garam rakyat belum beranjak naik • Indonesia bisa surplus 1,6 juta ton garam di 2013 • PT Garam alokasikan Rp 110 miliar untuk beli lahan • PTPN X bangun pabrik gula di Madura pada 2014 Garam termasuk produk yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Walaupun lebih dikenal sebagai penyedap makanan, namun sejatinya manfaat garam sangat luas. Garam telah menjadi bahan pengawet alami sejak berabad-abad silam. Selain juga digunakan di berbagai industri, seperti untuk cairan infus, campuran dalam sabun hingga sampo. Walaupun keberadaannya sangat penting, bisnis dan budidaya garam kurang populer di masyarakat. Hanya masyarakat daerah tertentu, seperti Madura dan Sidoarjo yang akrab dengan budidaya garam. Maklum, banyak yang menganggap bisnis ini kurang menggiurkan, lantaran rumit dan harganya terbilang rendah. Sebenarnya, kebutuhan garam di dalam negeri cukup besar. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KPP) tahun 2012 menyebutkan, kebutuhan garam di dalam negeri sebanyak 1,44 juta ton. Adapun total produksi garam nasional 2,97 juta ton. Meski surplus, Indonesia masih mengimpor garam, lantaran produksi lokal tidak terserap sempurna. Cuaca menyebabkan panen garam petani tidak menentu. Selain itu, hasil panen petambak tradisional dinilai tidak memenuhi syarat untuk masuk ke pabrik besar. Makanya, pemain di bisnis budidaya garam harus pandai-pandai memanfaatkan peluang. Kualitas garam yang dihasilkan harus diupayakan bisa menembus skala industri. Salah seorang pebudidaya garam adalah Lia Elings. Melalui PD Danam Garam, ia sudah menggeluti usaha ini sejak 2004 silam. Lia membudidayakan dua macam garam, yakni garam putih dan kuning. “Garam putih untuk makanan, sedangkan garam kuning untuk industri,” tuturnya. Harga jual garam putih Rp 500 per kg, dan garam kuning sekitar Rp 600 per kg. Tambak garam milik Lia berlokasi di Serang, Indramayu, dan Cirebon. Garam hasil produksi tambaknya dipasok ke pabrik tekstil dan industri pakan ternak di Tangerang, Jawa Tengah dan Jabodetabek. Sekali panen, Lia bisa menghasilkan 30-60 ton garam. "Panen bisa dua bulan sekali atau lebih, tergantung cuaca," ujarnya. Menurutnya, budidaya kristal putih ini tidak terlalu rumit, namun butuh kesungguhan dan ketelitian. Dari bisnis garam ini, ia bisa meraup omzet minimal Rp 18 juta sebulan. Pebisnis garam lainnya yaitu Gazali di Madura. Tiap bulan, ia bisa mengantongi omzet Rp 20 juta sebulan dari menjual sekitar 25 ton garam. Ia memang tidak terjun langsung membudidayakan garam. Namun, ia melibatkan mitra petani garam di di tiga lokasi, yaitu Madura, Pasuruan dan Sidoarjo. Kualitas garam yang dijual Gazali pun terbilang bagus. Buktinya, ia bisa memasok garam untuk kebutuhan pabrik makanan dan pengawetan ikan di Kalimantan dan Sulawesi. (Bersambung) TEKNIK PEMBUATAN GARAM A. TEKNIK TRADISIONAL Pembuatan garam rakyat di Indonesia yang ada saat ini rata-rata masih menggunakan teknik yang masih tradisional dimana hasil produksi baik secara kualitas maupun kuantitas masih rendah. Kondisi ini terjadi karena penerapan proses produksi pada teknik tradisional masih sederhana teknologinya. Alur proses produksi yang biasa diterapkan para petani garam di Indonesia yaitu air laut (3 Be) dimasukkan dalam petak penampungan air laut (tandon) kemudian air tersebut dialirkan pada beberapa petak peminihan dengan tujuan untuk menguapkan air laut sehingga kandungan garam didalamnya akan semakin pekat (16 Be) seiring perjalanan air laut tersebut dari petak peminihan yang satu ke petak peminihan yang terakhir (penampungan air tua). Dari petak pemihan ini selanjutnya air yang konsentrasi kandungan garamnya makin tinggi ini langsung di alirkan ke meja garam untuk di kristalkan. Tahapan-tahapan pada teknik tradisional ini memerlukan waktu yang cukup lama (> 10 hari) untuk menghasilkan garam yang kualitasnya juga masih rendah. Rendahnya kualitas garam tersebut bisa disebabkan oleh kandungan NaCl yang kurang karena proses produksi yang masih sangat sederhana dan cara panen yang seringkali mengakibatkan lumpur dasar petakan masih melekat pada garam. Untuk menanggulangi hal tersebut maka dapat dilakukan penambahan bahan aditif sehingga akan menghasilkan garam yang bersih karena bahan-bahan pengotor (impurities) tidak lagi menempel pada garam karena diikat oleh bahan aditif tersebut. Apabila dalam pola tradisional akan dilakukan penambahan zat aditif maka perlakuan tersebut sama sekali tidak merubah atau memodifikasi lahan yang ada. Penambahan zat aditif dapat di lakukan pada tahap bak penampungan air tua atau langsung ditaburkan pada tahap kristalisasi di meja garam. Pemberian zat aditif ini selain dapat membuat garam yang diproduksi semakin bersih, juga akan menghasilkan garam dengan kandungan NaCl yang tinggi pula. Gambar 1. Proses Tradisional B. TEKNIK SEMI INTENSIF Pada proses pembuatan garam menggunakan teknik semi intensif membutuhkan modifikasi lahan tambak dengan penambahan ulir pada tahap peminihan dengan tujuan untuk mempercepat proses penuaan air. Penambahan ulir disini dimaksudkan untuk mempercepat penguapan pada air laut sehingga saat tiba di petak penampungan sudah mencapai 20 Be dalam waktu yang lebih singkat apabila kondisi cuaca dan iklim memungkinkan. Pada teknik semi intensif ini, ulir dibuat berbentuk petakan – petakan kolam tanah yang berkelok – kelok dengan dasar yang tidak rata untuk membuat arus air secara alami sehingga terjadi proses penguapan yang di bantu cahaya matahari dan angin. Dengan adanya ulir ini diharapkan dapat mempercepat waktu penuaan air laut sehingga proses produksi dapat lebih singkat. Ketinggian air pada ulir berkisar antara 10 – 20 cm. Perbandingan luas lahan peminihan dengan lahan kristalisasi adalah 65 : 35. Meja kristalisasi dapat dilapisi terpal plastik sehingga bebas bocor, mudah dirawat dan dapat segera digunakan bila musim garam tiba. Apabila akan menggunakan zat aditif maka ditaburkan pada tahap kristalisasi di meja garam. Dengan menggunakan teknik semi intensif dengan penambahan bahan aditif, akan menghasilkan garam yang dengan kualitas tinggi, produksinya semakin meningkat serta waktu produksi semakin singkat. Berdasarkan hasil yang telah diterapkan dilapangan, dalam kondisi normal penggunaan zat aditif ini dapat meningkatkan produksi garam sekitar 30 % dari hasil produksi dengan yang konvensional. PEMBAHASAN Gambar 2. Proses Semi Intensif C. TEKNIK BACK YARD Pembuatan garam secara sederhana tanpa memerlukan lahan tambak yang sangat luas tetapi memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan produksi garam. Bahan baku air tua ini dapat di datangkan dari tambak-tambak garam yang sengaja membuat air tua untuk didistribusikan pada usaha pembuatan garam menggunakan backyard. Jadi dengan teknik ini terdapat beberapa elemen usaha yang saling mendukung, saling membutuhkan dan saling menguntungkan. Bahan baku dapat berupa air tua dengan kadar kepekatan minimum 20 Be sehingga langsung mengalami tahap kristalisasi. Untuk membuat air tua tersebut menjadi Kristal-kristal garam maka dapat di buat meja kristalisasi menggunakan terpal plastic sehingga bebas bocor, mudah dirawat dan dapat dipindahkan. Luas meja kristalisasi minimal 2,4 m x 1,2 m x 0,04 m. Proses kristalisasi air tua dilakukan dengan penyinaran matahari. Diusahakan letak meja kristalisasi ini mendapatkan sinar matahari penuh dari pagi sampai sore atau tidak tertutup oleh pepohongan atau bangunan. Apabila akan menggunakan zat untuk mempercepat proses kristalisasi maka dapat memakai zat aditif yang ditaburkan langsung di meja kristalisasi. Gambar 3. Proses Back Yard