Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Powered By Blogger Widget and Get This Widget

Sunday, 27 April 2014

CaraMembuat Garam Secara Alami Paling Baru

CARA MEMBUAT GARAM SECARA ALAMI Proses pembuatan garam dibagi dalam empat tahap yaitu: 1. Penyiapan lokasi penggaraman 2. Alat dan bahan 3. Lokasi penggaraman 4. Proses pembuatan garam IV. 1. Penyiapan lokasi penggaraman Proses pembuatan garam yang sederhana adalah menguapkan air laut sehingga mineral-mineral yang ada di dalamnya mengendap. Hanya saja mineral-mineral yang kurang diinginkan sedapat mungkin hanya sedikit yang dikandung oleh garam yang diproduksi. Lahan pembuatan garam dibuat berpetak-petak secara bertingkat, sehingga dengan gaya gravitasi air dapat mengalir ke hilir kapan saja dikehendaki. Dalam tulisan ini diberikan dua model peningkatan mutu garam, yaitu mengendapkan Ca dan Mg dengan menggunakan Natrium Karbonat atau Natrium Oksalat yang dikombinasikan dengan cara pengendapan bertingkat. Dalam proses pengendapan, penggelingan atau penggeledekkan lahan sangat mutlak dierlukan untuk mengurangi kebocoran baik akibat gangguna binatang ataupun retakan permukaan kolam. Kalsium dan magnesium sebagai unsur yang cukup banyak dikandung dalam air laut selain NaCl perlu diendapkan agar kadar NaCl yang diperoleh meningkat. Kalsium dan magnesium dapat terendapkan dalam bentuk garam sulfat, karbonat dan oksalat. Dalam proses pengendapan atau kristalisasi garam karbonat dan oksalat mengendap dahulu, menyusul garam sulfat, terakhir bentuk garam kloridanya. Prinsip dasar dari proses pembuatan garam yang dilakukan adalah menghasilkan garam yang kualitasnya lebih baik. Untuk itu, diperlukan studi lapangan yang menunjang kualitas garam antara lain kondisi lahan yang digunakan, kemiringan, uji laboratorium, termasuk kondisi iklim dan sebagainya, sehingga dihasilkan garam sesuai kualitas yang diharapkan. PROSES PEMBENTUKAN KRISTALISASI GARAM Data yang diperlukan yaitu : • Evaporasi / penguapan (tinggi) • Kecepatan dan arah angin (>5 m/detik) • Suhu udara (>32°C) • Penyinaran matahari (100%) • Kelembaban udara (<50% H) • Curah hujan (rendah) dan hari hujan (kurang) • Pasang surut IV. 2. Alat Dan Bahan IV. 2.1. Alat Alat-alat yang diperlukan antara lain : • Meteran • Pompa atau kincir • Pipa paralon, stop kran dan selang karet • Cangkul, linggis, skop, penggaruk . gledek dsb. IV. 2.2. Bahan Bahan yang diperlukan antara lain : • Air laut yang bebas dari polusi (dipompa) • Natrium karbonat (teknis) • Natrium Oksalat (teknis) IV. 3. Lokasi Penggaraman Tanah untuk penggaraman yang dipilih harus memenuhi kriteria yang berkaitan dengan ketinggian dari permukaan laut, topografi tanah, sifat fisis tanah, kehidupan (hewan/tumbuhan) dan gangguan bencana alam. a. Letak terhadap permukaan air laut : • Untuk mempermudah suplai air laut • Untuk mempermudah pembuangan b. Topografi : • Dikehendaki tanah yang landai atau kemiringan kecil. • Untuk mengatur tata aliran air dan meminimilisasi biaya konstruksi c. Sifat fisis tanah : Dikehendaki sifat-sifat : • Permeabilitas rendah • Tanah tidak mudah retak Pasir : Permeabilitas tinggi Tanah liat : Permeabilitas rendah Struktur tanah yang baik untuk pembuatan garam adalah tanah yang tidak mudah retak dengan tingkat resapan rendah sehingga air laut tidak mudah hilang dari kolam produksi.. PROSES PEMBENTUKAN KRISTALISASI GARAM Pengujian laborat tanah, yang diperlukan : • Grain size (ukuran) • Kelakuan pada pengerasan (proctor test) Bila diperlukan daya dukung untuk lokasi gudang dan pondasi pompa d. Gangguan kehidupan : • Tanaman pengganggu • Binatang tanah e. Gangguan bencana alam : Daerah banjir / gempa / gelombang pasang IV. 4. Proses Pembuatan Garam a. Kolam atau bak buatan Ada bermacam-macam cara pembuatan garam yang telah dikenal manusia, tetapi dalam tulisan ini hanya akan diuraikan secara singkat cara pembuatan garam yang proses penguapannya menggunakan tenaga matahari (solar evaporation), mengingat cara ini dinilai masih tepat untuk diterapkan perkembangan teknologi dan ekonomi di Indonesia pada waktu sekarang. Pada dasarnya pembuatan garam dari air laut terdiri dari langkah-langkah proses pemekatan (dengan menguapkan airnya) dan pemisahan garamnya (dengan kristalisasi). Bila seluruh zat yang terkandung diendapkan/dikristalkan akan terdiri dari campuran bermacam-macam zat yang terkandung, tidak hanya Natrium Klorida yang terbentuk tetapi juga beberapa zat yang tidak diinginkan ikut b.kolam atau bak alami terbawa (impurities). Proses kristalisasi yang demikian disebut “kristalisasi total”. Bila terjadi kristalisasi komponen garam tersebut diatur pada tempat-tempat yang berlainan secara berturut-turut maka dapatlah diusahakan terpisahnya komponen garam yang relatif lebih murni. Proses kristalisasi demikian disebut kristalisasi bertingkat. Untuk mendapatkan hasil garam Natrium Klorida yang kemurniannya tinggi harus ditempuh cara kristalisasi bertingkat, yang menurut kelakuan air laut, tempat kristalisasi garam (disebut meja garam) harus mengkristalkan air pekat dari 25°Be sehingga menjadi 29°Be, sehingga pengotoran oleh gips dan garam-garam magnesium dalam garam yang dihasilkan dapat dihindari/dikurangi.

0 komentar: