Info Terbaru, budayapolitikdiklasifikasikanoleh Gabriel
Almond dalamartikel yang Info Terbaru publish laluberjudul :
[Macam-macambudayapolitik]
padaartikelsebelumnyatentangmacam-macambudayapolitiksudahdijelaskanpengertiannyasatupersatudanistilahdalambahasainggrisnya. Dan padaartikellanjutan kali iniakanmembahastentangciri-ciribudayapolitikparokial, kauladanpartisipan.
padaartikelsebelumnyatentangmacam-macambudayapolitiksudahdijelaskanpengertiannyasatupersatudanistilahdalambahasainggrisnya. Dan padaartikellanjutan kali iniakanmembahastentangciri-ciribudayapolitikparokial, kauladanpartisipan.
Ciri-ciriMasyarakat
(orang) denganbudayapolitikParokial, antaralain :
- Apatis;
- Pengetahuanpolitikrendah;
- kesadarandalamberpolitikrendah;
- Tidakpedulidanmenarikdiridarikehidupanpolitik.
Ciri-ciriMasyarakat
(Orang) denganbudayapolitikkaula, antaralain :
- Memilikipengetahuandalambidangpolitik yang cukup;
- Partisipasipolitik minim;
- Kesadarandalamberpolitikrendah.
Ciri-ciriMasyarakat
(Orang) denganbudayapolitkkpartispan, antaralain :
- Pengetahuantentangpolitktinggi;
- kesadarandalamberpolitiktinggi;
- Partisipasidalamberpolitikaktif;
- KontrolPolitikaktif.
Sekianartikel
kali ini yang membahastentangciri-ciribudayapolitikparokial, ciri-ciribudayapolitikkaula,
danciri-ciribudayapolitikpartisipan.
semogasedikitartikelinibermanfaatbagiandasemua.
Silahkanbacajuga yang lainnya di kategori :Pengetahuan
semogasedikitartikelinibermanfaatbagiandasemua.
Silahkanbacajuga yang lainnya di kategori :Pengetahuan
BUDAYA
POLITIK PARTISIPAN
Partisipan
Frekuensiorientasipolitiksistemsebagaiobyekumum,
obyek-obyek input, output,
danpribadisebagaipartisipanaktifmendekatisatu.
Bentukkulturdimanaanggota-anggotamasyarakatcenderungdiorientasikansecaraeksplisitterhadapsistempolitiksecarakomprehensifdanterhadapstrukturdan
proses politiksertaadministratif (aspek inputdan output sistempolitik)
Anggotamasyarakatpartisipatifterhadapobyekpolitik
Masyarakatberperansebagaiaktivis.
Ciriciriwarga
yang berbudayapolitikpartisipan,antara lain sebagaiberikut:
1.Warga memilikipengetahuandankepekaan yang cukupterhadapisuissumengenaikehidupanpolitiknegaranya.
2.wargamampubersikapterhadapmasalahatauisupolitikbaiksikap yang mendukungataumenerimamaupunsikap yang menolak
1.Warga memilikipengetahuandankepekaan yang cukupterhadapisuissumengenaikehidupanpolitiknegaranya.
2.wargamampubersikapterhadapmasalahatauisupolitikbaiksikap yang mendukungataumenerimamaupunsikap yang menolak
Budayapartisipanyaitubudayadimanamasyarakatsangataktifdalamkehidupanpolitik,
danmasyarakat yang bersangkutansudahrelatifmajubaiksosialmaupunekonomi,
tetapimasihbersifatpasif.
Contohbudayapolitikpartisipaniniantara lain adalahperansertamasyarakatdalampengembanganbudayapolitik yang sesuaidengantatanilaibudayabangsa Indonesia.
Dalamkehidupannyatatidakadasatupunnegara yang memilikibudayapolitikmurnipartisipan, melainkanterdapatvariasicampuran di antaratipe-tipepartisipan, pariokalatausubyek, ketiganyamenurut para ahlitervariasikedalamtigabentukbudayapolitik, yaitu :
a. Budayapolitiksubyek-parokial (the parochial- subject culture)
b. Budayapolitiksubyek-partisipan (the subject-participant culture)
c. Budayapolitikparokial-partisipan (the parochial-participant culture)
Budayapartisipanadalahbudayadimanamasyarakatsangataktifdalamkehidupanpolitik. Masyarakatdenganbudayapolitikpartisipasi, memilikiorientasi yang secaraeksplisitditujukankepadasistemsecarakeseluruhan, bahkanterhadapstruktur, proses politikdanadministratif. Tegasnyaterhadap input maupun output darisistempolitikitu. Dalambudayapolitikituseseorangatau orang lain dianggapsebagaianggotaaktifdalamkehidupanpolitik, masyarakatjugamerealisasidanmempergunakanhak-hakpolitiknya. Dengandemikian, masyarakatdalambudayapolitikpartsipantidaklahmenerimabegitusajakeputusanpolitik. Hal itukarenamasyarakattelahsadarbahwabetapakecilnyamerekadalamsistempolitik, meskipuntetapmemilikiartibagiberlangsungnyasistemitu.
BaguskarenaDengankeadaaninimasyarakatmemilikikesadaransebagaitotalitas, masukan, keluarandalamkonstelasisistempolitik yang ada. Anggota-anggotamasyarakatpartisipatifdiarahkanpadaperananpribadisebagaiaktivitasmasyarakat, meskipunsebenarnyadimungkinkanmerekamenolakataumenerima.
budpolpartisipanadl:
-tipebudpol yang ideal
-individu&masyarakatnyatelahmempunyaiperhatian, kesadaran, danminatygtinggiterhadappolitikpemerintah
-individu&masyarakatnyamampumemainkanperanpolitikbaikdalam proses input (pemberiandukungan/tuntutanterhadapsistempolitik) maupundalam proses output (melaksanakan, menilai, danmengkritikterhadapkebijakan&keputusanpolitikpemerintah.....
Contohbudayapolitikpartisipaniniantara lain adalahperansertamasyarakatdalampengembanganbudayapolitik yang sesuaidengantatanilaibudayabangsa Indonesia.
Dalamkehidupannyatatidakadasatupunnegara yang memilikibudayapolitikmurnipartisipan, melainkanterdapatvariasicampuran di antaratipe-tipepartisipan, pariokalatausubyek, ketiganyamenurut para ahlitervariasikedalamtigabentukbudayapolitik, yaitu :
a. Budayapolitiksubyek-parokial (the parochial- subject culture)
b. Budayapolitiksubyek-partisipan (the subject-participant culture)
c. Budayapolitikparokial-partisipan (the parochial-participant culture)
Budayapartisipanadalahbudayadimanamasyarakatsangataktifdalamkehidupanpolitik. Masyarakatdenganbudayapolitikpartisipasi, memilikiorientasi yang secaraeksplisitditujukankepadasistemsecarakeseluruhan, bahkanterhadapstruktur, proses politikdanadministratif. Tegasnyaterhadap input maupun output darisistempolitikitu. Dalambudayapolitikituseseorangatau orang lain dianggapsebagaianggotaaktifdalamkehidupanpolitik, masyarakatjugamerealisasidanmempergunakanhak-hakpolitiknya. Dengandemikian, masyarakatdalambudayapolitikpartsipantidaklahmenerimabegitusajakeputusanpolitik. Hal itukarenamasyarakattelahsadarbahwabetapakecilnyamerekadalamsistempolitik, meskipuntetapmemilikiartibagiberlangsungnyasistemitu.
BaguskarenaDengankeadaaninimasyarakatmemilikikesadaransebagaitotalitas, masukan, keluarandalamkonstelasisistempolitik yang ada. Anggota-anggotamasyarakatpartisipatifdiarahkanpadaperananpribadisebagaiaktivitasmasyarakat, meskipunsebenarnyadimungkinkanmerekamenolakataumenerima.
budpolpartisipanadl:
-tipebudpol yang ideal
-individu&masyarakatnyatelahmempunyaiperhatian, kesadaran, danminatygtinggiterhadappolitikpemerintah
-individu&masyarakatnyamampumemainkanperanpolitikbaikdalam proses input (pemberiandukungan/tuntutanterhadapsistempolitik) maupundalam proses output (melaksanakan, menilai, danmengkritikterhadapkebijakan&keputusanpolitikpemerintah.....
TipebudayaPolitik
:
Tipeparokial
(
PAROCHIAL POLITICAL CULTURE )
Tipebudayapolitik yang orientasipolitikindividudanmasyarakatnyamasihsangatrendah. Hanyaterbataspadasatuwilayahataulingkup yang kecilatausempit.
Individutidakmengharapkanapapundarisistempolitik.
Tidakadaperananpolitik yang bersifatkhasdanberdirisendiri.
Biasanyaterdapatpadamasyarakattradisional
Tipebudayapolitik yang orientasipolitikindividudanmasyarakatnyamasihsangatrendah. Hanyaterbataspadasatuwilayahataulingkup yang kecilatausempit.
Individutidakmengharapkanapapundarisistempolitik.
Tidakadaperananpolitik yang bersifatkhasdanberdirisendiri.
Biasanyaterdapatpadamasyarakattradisional
TipePartisipan
(PARTICIPANT
POLITICAL CULTURE )
Merupakantipebudaya
yang ideal.
Individudanmasyarakatnyatelahmempunyaiperhatian,
kesadarandanminat yang tinggiterhadappolitikpemerintah.
Individudanmasyarakatnyamampumemainkanperanpolitikbaikdalam
proses input (berupapemberiandukunganatautuntutanterhadapsistempolitik)
maupundalam proses output (melaksanakan, menilaidanmengkritikterhadapkebijakandankeputusanpolitikpemerintah).
Kesimpulan:
Budayapolitikinidapatmuncul di
masyarakatkarenakurangnyasosialisasipolitikkepadamasyarakat. Hal
inidisebabkankarenaadasebagianmasyarakat yang
pengetahuannyarelatifrendahterutamapengetahuantentangpolitik,
tetapiadasebagianmasyarakat yang memilikipengetahuandankesadaran yang
tinggisebagaiwarganegara yang aktifdalammemberikaperhatianterhadapsistempolitik
yang ada di negaranya. Hal
inimenyebabkandidalamnegaratersebutterjadiperpaduanantarabudayapolitikparokialdanpartisipan.
Sehinggadalamkenyataantidaksatupunnegara yang
memilikibudayapolitikmurniparokial, partisipan, dansubjek.
Karena Budaya politik ini banyak didapati di
negara-negara berkembang. Pada tatanan ini terlihat Negara-negara tersebut sedang
giat melakukan pembangunan kebudayaan. Norma-norma yang biasanya diperkenalkan
bersifat partisipatif, yang berusaha meraih keselarasan dan keseimbangan
sehingga tentu mereka lebih banyak menuntut kultur partisipan.
Persoalannya ialah bagaimana dalam kondisi masyarakat
yang sedang berkembang tersebut dapat dikembangkan orientasi terhadap masukan
dan keluaran secara simultan. Pada kondisi ini sistem politik biasanya diliputi
oleh transformasi parokial, satu pihak cenderung kearah otoritarianisme, sedangkan
pihak lain kearah demokrasi. Struktur untuk bersandar tidak dapat terdiri atas
kepentingan masyarakat, bahkan infrastrukturnya tidak berakar pada warga negara
yang kompeten dan bertanggung jawab.
0 komentar:
Post a Comment